Sunday, May 1, 2011

Kenapa Pendidikan Anak Usia Dini Itu Penting ?

Image Hosted by UploadHouse.comPendidikan anak
usia dini (PAUD)
yang baik dan
tepat dibutuhkan
anak untuk
menghadapi
masa depan, begitulah pesan
yang disampaikan Profesor
Sandralyn Byrnes, Australia's
& International Teacher of
the Year saat seminar kecil
di acara Giggle Playgroup
Day 2011, gelaran Miniapolis
& Giggle Management,
Jumat, 11 Februari 2011 lalu.
Menurut Byrnes, PAUD akan
memberikan persiapan anak
menghadapi masa-masa ke
depannya, yang paling dekat
adalah menghadapi masa
sekolah. "Saat ini, beberapa
taman kanak-kanak sudah
meminta anak murid yang
mau mendaftar di sana sudah
bisa membaca dan berhitung.
Di masa TK pun sudah mulai
diajarkan kemampuan
bersosialisasi dan problem
solving. Karena kemampuan-
kemampuan itu sudah bisa
dibentuk sejak usia dini,"
jelas Byrnes.
Di lembaga pendidikan anak
usia dini, anak-anak sudah
diajarkan dasar-dasar cara
belajar. "Tentunya di usia
dini, mereka akan belajar
pondasi-pondasinya. Mereka
diajarkan dengan cara yang
mereka ketahui, yakni lewat
bermain. Tetapi bukan
sekadar bermain, tetapi
bermain yang diarahkan.
Lewat bermain yang
diarahkan, mereka bisa
belajar banyak; cara
bersosialisasi, problem
solving, negosiasi,
manajemen waktu, resolusi
konflik, berada dalam grup
besar/kecil, kewajiban sosial,
serta 1-3 bahasa."
Karena lewat bermain, anak
tidak merasa dipaksa untuk
belajar. Saat bermain, otak
anak berada dalam keadaan
yang tenang. Saat tenang itu,
pendidikan pun bisa masuk
dan tertanam. "Tentunya
cara bermain pun tidak bisa
asal, harus yang diarahkan
dan ini butuh tenaga yang
memiliki kemampuan dan
cara mengajarkan yang
tepat. Kelas harusnya berisi
kesenangan, antusiasme, dan
rasa penasaran. Bukan
menjadi ajang tarik-ulur
kekuatan antara murid-guru.
Seharusnya terbangun sikap
anak yang semangat untuk
belajar," jelas Byrnes.
Contoh, bermain peran
sebagai pemadam
kebakaran, anak tidak akan
mendapat apa-apa jika ia
hanya disuruh mengenakan
busana dan berlarian
membawa selang. Tetapi,
guru yang mengerti harus
bisa mengajak anak
menggunakan otaknya saat si
anak berperan sebagai
pemadam kebakaran, "Apa
yang digunakan oleh
pemadam kebakaran, Nak?
Bagaimana suara truk
pemadam kebakaran yang
benar? Apa yang dilakukan
pemadam kebakaran?
Pertanyaan-pertanyaan
semacam itu akan
ditanyakan untuk memancing
daya pikir si anak," contoh
Byrnes.
Selama 7 tahun meneliti
pendidikan anak usia dini di
Indonesia, Byrnes juga
menemukan sebagian
orangtua memiliki konsep
bahwa anak-anak di usia itu
sudah bisa berpikir. "Anak-
anak usia dini belum bisa
berpikir dengan sempurna
seperti orang dewasa. Anak-
anak usia tersebut harus
dipandu cara berpikir secara
besar, cara mencerna, dan
berdaya nalar. Sayangnya,
beberapa lembaga
pendidikan anak usia dini di
Indonesia belum
mengajarkan mengenai
multiple intelligences. Ini
kembali ke perkembangan
latar belakang ahli didiknya,"
ungkap Byrnes.
Apa perbedaan anak-anak
yang belajar di lembaga
pendidikan usia dini
berkualitas dengan anak-
anak yang tidak belajar? "Di
lembaga pendidikan anak
usia dini yang bagus, anak-
anak akan belajar menjadi
pribadi yang mandiri, kuat
bersosialisasi, percaya diri,
punya rasa ingin tahu yang
besar, bisa mengambil ide,
mengembangkan ide, pergi
ke sekolah lain dan siap
belajar, cepat beradaptasi,
dan semangat untuk belajar.
Sementara, anak yang tidak
mendapat pendidikan cukup
di usia dini, akan lamban
menerima sesuatu," terang
Byrnes yang pernah
mendapat gelar Woman of
the Year dari Vitasoy di
Australia. "Anak yang tidak
mendapat pendidikan usia
dini yang tepat, akan seperti
mobil yang tidak bensinnya
tiris. Anak-anak yang
berpendidikan usia dini tepat
memiliki bensin penuh,
mesinnya akan langsung
jalan begitu ia ada di tempat
baru. Sementara anak yang
tidak berpendidikan usia dini
akan kesulitan memulai
mesinnya, jadi lamban.
Menurut saya, pendidikan
anak sudah bisa dimulai sejak
ia 18 bulan," tutup Byrnes.
 

Iummi handicrafts & merchandise Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez